Perubahan Sosial

       
 A. Pengertian Perubahan Sosial

       Perubahan sosial dan kebudayaan memiliki satu aspek yang sama, yaitu berhubungan dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau perbaikan  dalam cara masyarakat memnuhi kebutuhannya. Mengapa perubhana sosial melekat pada diri suatu masyarakat dengan kebudayaannya? Hal itu terjadi karena alasan-alasan berikut:
  1. Menghadapi masalah-masalah baru.
  2. Ketergantungan pada hubungan antar warga pewaris kebudayaan
  3. Lingkungan yang berubah.
Secara  umum, kecenderungan suatu masyarakat untuk berubah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

  1. Rasa tidak puas terhadap keadaan yang ada.
  2. Timbulnya keinginan mengadakan perbaikan.
  3. kesdaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaannya sendiri.
  4. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
  5. Banyaknya kesulitan sehingga manusia berusaha untuk mengatasi.
  6. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
  7. Sikap terbuka masyarakat terhadap hal-hal baru dari dalam maupun luar.
  8. Sistem pendidikan yang memberi nilai-nilai baru.

Selain perubahan masyarakat juga cenderung mempertahankan nilai-nilai lama yang dipengaruhi oleh.
  1. Adanya unsur yang punya fungsi tertentu dan sudah diterima masyarakat secara luas. contoh sistem kekerabatan.
  2. Adanya unsur-unsur yang diperoleh melalui proses sosialisasi sejak kecil. contoh makanan pokok nasi.
  3. Adanya unsur yang menyangkut agama yang dianut.
  4. Adanya unsur yang menyangkut ideologi dan filsafat hidup bangsa.

          Setiap orang dapat memberikan definisi tentang perubahan termasuk
perubahan sosial. Anda juga dapat memberikan definisi berdasarkan sudut pandang
Anda. Anda dapat meninjaunya dari sudut pandang teknologi, pendidikan, sosial,
budaya, atau bahkan agama. Namun demikian, secara definitif pengertian tentang
perubahan sosial sangat banyak. Para Sosiolog maupun Antropolog telah banyak
mempersoalkan mengenai pembatasan pengertian perubahan-perubahan sosial dan
kebudayaan. Berdasarkan definisi-definisi yang ada, dapat dikemukakan beberapa
pemahaman perubahan sosial menurut para ahli sebagai berikut.

1. William F. Ogburn
Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi
unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang
fokusnya adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap
unsur-unsur immateriil.

2. Kingsley Davis
Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dari definisi ini dapat dijelaskan
bahwa, dalam perubahan sosial yang mengalami perubahan adalah struktur
sosial dan sistem sosialnya.

3. Mac Iver
Mac Iver lebih membedakan antara utilitarian elements dengan cultural
elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer
dan sekunder. Utilitarian elements disebut dengan civilization. Artinya semua
mekanisme dan organisasi yang dibuat manusia dalam menguasai kondisi-kondisi
kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik
dan alat-alat material. Oleh karena itu, perubahan sosial yang terjadi juga menurut
Iver seputar cultural elements dan utilitarian element tersebut.

4. J.P. Gillin dan J.L. Gillin
J.P. Gillin dan J.L. Gillin mengemukakan bahwa perubahan-perubahan
sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuanpenemuan
baru dalam masyarakat.

5. Samuel Koening
Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun
sebab-sebab ekstern yang menimbulkan perubahan.

6. Selo Soemardjan
Selo Soemarjan mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat
yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap
dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Penekanan
definisi ini tertumpu pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan
pokok manusia, dimana perubahan yang terjadi akan mempengaruhi segi-segi
struktur masyarakat lainnya.


TEORI PERUBAHAN SOSIAL

Ada 2 teori tentang perubahan social yakni :

1. Teori Siklus

Adalah teori yang menyebutkan bahwa perubahan itu selalu berulang-ulang.

Apa yang terjadi sekarang mirip dengan apa yang terjadi sebelumnya. Ada 4 proses yang umum terjadi dalam masyarakat, yakni : Kelahiran, Pertumbuhan, Keruntuhan dan kematian.



2. Teori Perkembangan atau Linier

Adalah teori yang menyebutkan perubahan dapat diarahkan ke tujuan tertentu.

Dalam teori ini ada 2 proses yang umum terjadi yakni : Evolusi atau perubahan secara lambat dan Revolusi atau perubahan secara cepat.

TEORI-TEORI  MODERN TENTANG PERUBAHAN SOSIAL

1. Teori Modernisasi
           
     Teori ini melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Caranya melalui proses modernisasi. Sehingga dari negara terbelakang menjadi negara berkembang dan selanjutnya menjadi negara modern.

2. Teori Ketergantungan

     Teori ini melihat bahwa ada ketergantungan secara ekonomi dari negara-negara dunnia ketiga terhadap negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan investasi dan pinjaman dari negara-negara industri.

3. Teori Sistem Dunia
     
     Teori ini dibuat oleh Immanuel Wallerstein. Ia menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara semi-periferi, dan negara periferi. Negara inti adalah negara di Eropa Barat, sedangkan negara semi-periferi adalah negara Eropa Selatan, negara periferi adalah negara kawasan Asia dan Afrika.
      

Comments

Popular posts from this blog

Grade:10-Term 4: Social control

Social Group